Welcome, guys! Enjoy my Blog :)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Tips - tips dan Trik Seputar Menggambar Doodle

Halo kawan, saya hadir kembali dengan membawa sebuah topik pembicaraan yang biasanya sih sering terdengar di beberapa orang yang baru pertama kali melihat doodle, atau pertama kali melihat temannya atau siapapun membuat doodle.
"Eh, kok kamu bisa sih saya kok engga?"
"Kamu kok bisa bikin sih, belajar dimana?"
"Kak, kok kakak jago banget bikin doodlenya? Ajarin dong, kak!"
"Aduuh kak kok saya nyobain bikin tapi susah yah?"
Dan yang terakhir ini bikin kita merasa ... ahh sudahlah -_-
"Kak, bikinin doodle buat saya dong!"
Yeah, sebenernya itu semua pernah saya alami sih, terutama yang paling sering tuh yang terakhir wkwkwk :D Ya mau gimana lagi, mungkin banyak yah yang penasaran gitu dengan mereka yang bisa membuat semacam doodle dan mereka yang melihatnya menjadi tertarik mencoba. Namun mereka sering sekali kehalang sama tembok tebal yang namanya "gak ngerti", "gak tau apa yang harus dibikin", "gak tau cara bikinnya", dan yang terakhir "malas nyari ide". Padahal menurut saya, seperti yang saya tulis di artikel sebelumnya (baca Doodle Art - Menggambar Doodle) doodle ini idenya tuh ga harus nyari-nyari sampai ke negeri Cina kok, toh ketika kamu sedang bosan gabut atau semacamnya idenya bisa tiba-tiba hadir menghiasi kepalamu, asal kamu menyadari kalo itu adalah sebuah ide. Melalui benda-benda di sekitar kita pun sebenarnya bisa, bahkan sampai benda seperti batu pun bisa dijadikan doodle, asal kalian harus sekreatif mungkin menuangkan ide kalian dalam selembar kertas untuk dijadikan doodle. Selain itu ternyata untuk menjadi seorang doodler tidak cukup dengan adanya sebuah ide dan niat untuk menggambar doodle. Berikut ini adalah hal-hal yang wajib kalian punya untuk bisa menjadi seorang doodler :
1. Alat-alat untuk Mendoodle
    Alat untuk membuat doodle tidaklah terlalu sulit untuk dicari, cukup dengan menggunakan drawing pen (kalau saya menggunakan merk snowman karena memang sudah terbukti kualitasnya), selain itu perlu juga pensil dan penghapus, penggaris, sketchbook, spidol, dan beberapa alat penunjang lainnya seperti cat, kapur, kuas, dll.
2. Membuat doodle
    Setelah alat-alatnya kalian dapatkan, kini saatnya untuk membuat doodle. Lah, terus idenya darimana, kak? Kalau seandainya pertanyaan ini yang muncul, maka saya akan malas menjawabnya hahahaha .... begini, doodle itu semacam karya sketsa yang ga jelas bentuknya kadang bermacam-macam bentukpun bisa dijadikan satu doodle. Jadi ide untuk membuat doodle ini terkadang suka muncul secara tiba-tiba ketika kita sedang memikirkan sesuatu atau melakukan kegiatan tertentu. Kemudian setelah kalian menemukan ide untuk doodle kalian, segeralah buka sketchbook kalian dan ambil alat untuk menggambar doodle dan mulailah membentuk sebuah doodle di sketchbook kalian. Tidak masalah kok sebenarnya bila baru pertama kali membuat masih acak-acakan intinya kalian sudah berhasil mengekspresikan ide kalian di kertas.
3. Membuat doodle dengan tema khusus
    Nah, kalau yang ini sih agak lumayan yah. Doodle dengan tema khusus! Sudah pasti temanya bakal gampang ketahuan dan doodlenya juga harus berdasarkan tema yang ditentukan. Jika kalian tidak bisa membentuk sebuah karakter yang benar - benar sesuai dengan temanya, kalian bisa mewakilkannya dengan menyisipkan karakter huruf atau kata-kata yang dapat mewakili tema. Misalnya nih kalian gabisa bentuk karakter yang ada pas hari halloween nih contoh jack o' lantern, penyihir, kelelawar, ataupun sejenisnya yang bertemakan halloween, kalian bisa mewakilinya dengan menuliskan kata-kata yang berkaitan dengan halloween (tapi tidak dianjurkan untuk menggunakan banyak kata dalam doodle, karena bakal jauh dari pengertian doodle itu sendiri). 1-3 kalimat mungkin sudah cukup. Tapi saya yakin kalian sudah bisa membuat karakter bertema khusus kok,ya meskipun masih belum bagus saja bentuknya. Intinya perlu banyak berlatih agar bisa membuat doodle bertema khusus supaya imajinasi kita bisa terasah dengan baik.
4. Finishing!
    Finish? Ya, jika kalian sudah bisa menyalurkan seluruh ide kalian dan menyatukannya dalam bentuk gambar doodle di secarik kertas, maka kalian telah berhasil membuat doodle kalian sendiri. Yosh! Tinggal bagaimana sekarang kalian mempercantik doodle kalian, tergantung selera dan kemampuan masing-masing dalam penyelesaiannya.

Nah ini ada beberapa doodle saya sendiri yang bisa dijadikan inspirasi buat ide-ide kalian.




     Oke itulah tips dari saya tentang bagaimana membuat doodle art. Sekian dari saya, terima kasih.

Rabu, 12 Oktober 2016

Doodle Art (Seni Menggambar Doodle)

Apa sih sebenernya doodle itu? Doodle adalah sebuah gambar atau sketsa yang gambarnya bisa melalui berbagai macam aktivitas kita, artinya tidak memiliki tema khusus, dan juga memiliki berbagai macam bentuk (cenderung bebas/tidak terpaku pada satu bentuk tertentu). BTW, seni doodle itu tidak termasuk ke dalam seni design grafis ya, kawan.

Kalo belajar doodle itu sama kayak ngerjain soal, awalnya sih dari yang mudah, lalu ke tingkat yang lebih, lebih, dan seterusnya, jadi semua juga harus ada prosesnya. Tidak bisa yang namanya baru bikin langsung bisa keren gitu, jadi emang dari bentuk paling sederhana dulu habis itu kita nyari referensi juga, dari instagram yang sekarang lagi banyak-banyaknya yang bikin doodle. Harus punya kesabaran dan keuletan yang bener-bener didasari niat membuat doodle emang. Semua orang bisa membuatnya, hanya kalo misalnya lebih bener-bener buatnya pasti karyanya akan lebih menonjol dibanding yang ga niat buatnya. So bagi kalian para pemula atau yang masih belum mengenal dan ingin mencoba mendoodle, jangan terlalu pusing-pusing amat sih nyari ide buat doodle kalian.

Karena doodle pun bisa lahir dari mood kita, atau bahkan apapun yang ada di sekita kita, benda maupun lingkungan, itupun bisa kok karena doodle itu free. Segalanya bisa dijadikan ide untuk membuat doodle. Nah kali ini saya akan membagikan beberapa doodle bikinan saya sendiri yang sudah pernah di post di akun instagram saya @robertogallant28 . Oke ini dia!

 Ini doodle pertama yang di post di akun ig saya, gimana masih sederhana kan?
 
 Ini saya bikin buat pakdhe saya yang ultah :D

 Ini waktu liburan ...
 
 Ngopi yuk!
 
 Spesial untuk Trip ke Malang bareng sekolah agama nih ...

 Dan ini doodle dengan bentuk huruf nama panggilan saya hehehehe

Untuk melihat doodle buatan saya yang lainnya bisa langsung liat ig saya @robertogallant28 , bagi yang berminat buat gabung komunitas doodle add aja ig @doodleartindonesia , atau bagi yang mau gabung dengan komunitas regionalnya (kalo yang daerahnya sudah memiliki komunitas doodle art regional) bisa juga bergabung dengan komunitas daerahnya masing-masing. Seperti saya juga bergabung dengan Doodle Art Serang, silahkan kalo mau gabung add @doodleartserang karena bakalan ada meet up rutin buat corat-coret bareng dengan kawan-kawan doodler yang lain. Gimana, tertarik buat mencobanya? Selamat berkarya kawan. Never stop drawing and keep doodling!


Contoh Essay Bahasa Indonesia



Hai, readers! Dalam postingan saya yang pertama ini saya akan mengenalkan artikel atau essay buatan saya sendiri (benar-benar 100% original buatan saya) yang bertemakan Perpustakaan Sekolah Kita. Essay ini saya ikut sertakan dalam Lomba Essay yang diadakan Perpusda Kota Serang pada 21 September 2016. Berikut essaynya.

Peranan Perpustakaan Sekolah dan Orang Tua dalam Meningkatkan Minat Membaca Siswa
Perpustakaan, tentu semua orang mengenal dan mengerti betul mengenai tempat ini. Tempat untuk membaca buku, itu yang pasti, namun selain itu perpustakaan saat ini bisa dibilang memiliki banyak fungsi dari hanya sekedar tempat untuk membaca dan meminjam buku, tempat untuk  mengakses internet untuk keperluan studi ataupun mencari referensi ilmu, tempat bertukar pikiran demi menambah wawasan, tempat mengisi waktu luang, dan hal – hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran. Perpustakaan kini juga lebih mudah kita temui di banyak tempat, contoh saja di Kota Serang ini ada tempat bernama Perpusda (Perpustakaan Daerah), lalu kemudian ada juga perpustakaan keliling yang bisa mengantarkan buku ke sekolah-sekolah yang memerlukan, di kampus pun juga terdapat perpustakaan, dan pepustakaan yang paling umum ditemui bahkan mungkin setiap hari kita kunjungi khususnya bagi para pelajar yaitu perpustakaan sekolah. Dengan melihat berbagai macam keperluan siswa yang berkunjung ke perpustakaan seharusnya sarananya juga sudah memadai. Pertanyaannya, apakah perpustakaan sekolah kita sudah memenuhi standar?
Beda sekolah, beda pula kondisi dan prasarana yang ada di perpustakaannya. Untuk masalah sarana dan prasarana perpustakaan di sekolah-sekolah di Kota Serang ini terbilang masih belum cukup. Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan setiap sekolah pada umumnya tidak terlalu berbeda, contoh koleksi buku, tempat untuk membaca seperti bilik, meja dan kursi, kemudian rak buku untuk tempat menyimpan koleksi buku, dan sebagainya.  
Pada dasarnya setiap sekolah sudah berusaha memberikan pelayanan terbaiknya, khususnya sarana yang ada di perpustakaan. Namun ada saja pihak sekolah yang masih kurang memerhatikan keadaan perpustakaan, entah itu karena dari segi finansial mereka “kurang mampu” untuk melengkapi koleksi buku yang ada dan tak ada biaya untuk menambah atau memperbaiki fasilitas di perpustakaan, atau karena memang pihak sekolah lalai dan kurang memerhatikan kondisi perpustakaan yang kurang layak, atau justru dana yang seharusnya dipergunakan untuk perbaikan infrastruktur dan prasarana sekolah malah diselewengkan untuk keperluan pribadi, tentu masih banyak alasan lain mengapa sampai sekarang fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah-sekolah masih minim atau mungkin masih  jauh dari kata layak. Padahal perpustakaan bisa menjadi acuan sekolah itu bisa dikatakan benar-benar baik atau tidak. Jika perpustakaan suatu sekolah dinilai baik dari kerapian, sarananya yang terawat, juga koleksinya yang lengkap, berarti sekolah itu memang benar-benar memiliki niat untuk mencerdaskan seluruh siswa dan berkontribusi maksimal dalam memajukan pendidikan di sekolah, begitupun sebaliknya.
Perpustakaan yang baik dan lengkap pasti menarik banyak minat membaca dari orang-orang di sekitarnya, bukankah begitu? Karena ketika siswa melihat perpustakaannya yang dinilai baik di mata mereka tentu semakin banyak rasa penasaran akan isi di dalam perpustakaan itu. Tentu dalam hal ini perpustakaan sekolah yang bersih, terawat dan rapi juga dengan koleksi buku yang lengkap akan menarik banyak minat membaca dari siswa sehingga mampu berkontribusi maksimal dalam berbagai hal misalnya semakin banyak membaca siswa juga semakin bertambah ilmu dan wawasannya, lalu siswa menggunakan waktu luangnya untuk hal-hal yang positif sehingga menghindari tindakan-tindakan siswa yang melanggar tata tertib, dan tentunya hal ini juga berimbas pada semakin majunya prestasi sekolah.
Namun jika pihak sekolah masih enggan turun tangan untuk menangani masalah kurangnya kelengkapan prasarana di perpustakaan sekolah, tentu dengan keadaan perpustakaan yang tak terawat seperti itu, bagaimana perpustakaan ingin menarik banyak minat dari siswa untuk membaca dan meluangkan waktu mereka dengan hal-hal yang positif? Jadi secara tidak langsung hal ini juga walaupun hanya sedikit tetapi berpengaruh terhadap perilaku para siswa, setidaknya dapat menggugah semangat untuk datang dan membaca buku di perpustakaan dan waktu luang mereka terpakai untuk hal-hal yang bermanfaat. Mungkin masalahnya perpustakaannya yang kurang terawat, ruangannya yang penuh debu dan sebagainya sehingga kurang menarik dilihat atau sudah banyak peralatan seperti meja dan kursi yang rusak, atau mungkin koleksi bukunya yang kurang entah karena dimakan rayap atau hilang. Jadi penilaian siswa terhadap perpustakaan sekolah mereka tentu juga akan mempengaruhi minat membaca mereka di perpustakaan.
Namun tidak semata-mata karena ini masalah fasilitas perpustakaan sekolah yang kurang baik atau kurangnya minat membaca para siswa di perpustakaan, pihak sekolah justru paling banyak dicecar soal mengapa kurangnya minat membaca siswa Indonesia saat ini ataupun sedikitnya minat membaca buku di perpustakaan, bukannya seharusnya semuanya juga berawal dari keinginan para siswa untuk membaca, lalu siapakah yang seharusnya mengajarkan membaca sejak dini? Apakah kita juga menyalahkan pihak sekolah dan guru-guru yang dinilai tidak bisa membimbing siswanya? Padahal, sebenarnya orangtua juga berperan dalam menumbuhkan rasa ingin membaca sejak usia dini. Bagaimanakah peranannya? Sebenarnya minat atau keinginan untuk membaca itu mestinya dikenalkan dan ditumbuhkan sejak dini, jadi anak akan terbiasa dengan segala sesuatu yang telah ditunjukkan sejak usia dini karena menurut saya otak anak lebih cenderung “mudah diatur” dan biasanya di masa-masa itu anak akan cenderung “meniru” dan mempraktekan apa yang ia dapat dan apa yang diajarkan kepadanya melalui lingkungan sekitarnya. Jadi disinilah peran yang diharapkan dari setiap orangtua, bahwa mereka dituntut untuk bisa mengenalkan kepada anaknya betapa pentingnya menambah wawasan dengan membaca buku, selain daripada melalui kegiatan sehari-hari dan tentu mengajarkannya apabila memang sudah waktunya dan sudah seharusnya mereka tahu apa saja kegiatan yang dapat menambah wawasan mereka. Kebiasaan ini akan selalu dilakukannya, dan secara tidak langsung ketika berada di sekolah dan saat mereka ingin membaca buku-buku yang beragam tentu yang mereka tuju adalah perpustakaan.
Jadi kesimpulannya yaitu perpustakaan sekolah yang baik dapat menarik minat membaca siswa yang maksimal pula, begitupun sebaliknya. Namun semuanya akan sia-sia jika tidak ada minat dan kemauan membaca dari siswa sejak awal, maka orangtua juga dilibatkan untuk menanamkan kebiasaan membaca buku sejak dini. Perlu dukungan dari semua pihak supaya perpustakaan selalu ramai dengan siswa yang ingin membaca buku.
Demikian yang bisa saya sampaikan melalui essay ini, semoga bisa dijadikan perbaikan bagi perpustakaan kedepannya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.